Pernahkah Anda mendengar tentang Kitab Kharidatul Bahiyah? Jika belum, Anda perlu tahu bahwa kitab kecil ini menyimpan banyak pengetahuan penting tentang tauhid, terutama bagi mereka yang baru memulai perjalanan dalam ilmu agama. Meskipun ukurannya kecil, Kharidatul Bahiyah memiliki kedalaman yang signifikan dalam menjelaskan dasar-dasar aqidah dan tauhid.
Apa saja yang terkandung dalam Kitab Kharidatul Bahiyah?
Kitab ini ditulis oleh Syekh Ahmad Ad-Dardiri pada abad ke-11 Hijriah. Salah satu hal menarik tentang kitab ini adalah cara penyajiannya yang sederhana—terdiri dari 70 nazham (bait) yang mudah dihafal. Umumnya, kitab ini diajarkan di kelas awal di pesantren atau madrasah, seperti kelas satu atau dua ibtidaiyah. Jadi, bagi santri atau pelajar pemula yang ingin mempelajari ilmu tauhid, Kharidatul Bahiyah adalah pilihan yang sangat tepat.
Meskipun kecil, kitab ini mengandung ilmu-ilmu dasar yang sangat penting untuk memahami tauhid. Isi kitab ini mencakup pembahasan tentang sifat-sifat yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah serta Rasul-Nya. Bahkan, dalam salah satu nazhamnya, Syekh Ahmad Ad-Dardiri menekankan bahwa meskipun kitab ini kecil, ia sudah mencakup inti dari semua pembahasan ilmu tauhid.
Penulisnya Sangat Berkompeten!
Kitab Kharidatul Bahiyah ditulis oleh Syekh Ahmad Ad-Dardiri, seorang ulama terkemuka asal Mesir. Syekh Ahmad lahir pada tahun 1715 Masehi dan dikenal sebagai sosok yang sangat berpengetahuan dalam berbagai cabang ilmu syariat. Ia menempuh pendidikan di Al-Azhar, Mesir, belajar dari ulama-ulama terkenal seperti Syekh Syamsuddin Al-Hifni dan Syekh As-Sha’idi. Selain Kharidatul Bahiyah, karya-karyanya juga meliputi berbagai bidang, mulai dari fiqih, tauhid, hingga tasawuf.
Empat Topik Utama dalam Kitab Ini
Apa saja yang dibahas dalam kitab Kharidatul Bahiyah? Secara umum, kitab ini terbagi menjadi empat bagian pokok:
- Hukum Aqli: Dalam bagian ini, Syekh Ahmad Ad-Dardiri menjelaskan kategori hukum-hukum aqli yang perlu dipahami oleh setiap individu yang mukallaf, yaitu hukum yang wajib, muhal (mustahil), dan jaiz (boleh).
- Sifat-Sifat Allah dan Rasul-Nya: Pembahasan ini menjelaskan sifat-sifat yang wajib bagi Allah, yang terdiri dari 20 sifat, dan juga mencakup sifat muhal yang berjumlah 20 serta satu sifat jaiz. Selain itu, kitab ini juga merinci sifat-sifat yang wajib, muhal, dan jaiz bagi Rasul-Nya.
- Hal yang Wajib Diimani: Syekh Ahmad menguraikan berbagai hal yang harus diyakini oleh umat Islam, termasuk iman kepada hal-hal ghaib seperti malaikat, surga, neraka, dan lainnya.
- Tobat: Di bagian akhir, kitab ini menekankan pentingnya tobat. Syekh Ahmad mengingatkan agar umat Islam senantiasa memohon ampunan kepada Allah dan tidak berputus asa atas rahmat-Nya.
Mengapa Kitab Ini Penting?
Kharidatul Bahiyah memiliki arti penting karena memberikan dasar-dasar aqidah yang mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kitab ini menjelaskan sifat-sifat Allah yang harus diyakini oleh setiap Muslim, serta prinsip-prinsip dasar tauhid yang memperkuat iman.
Bagi mereka yang baru mulai belajar agama atau ingin memperdalam ilmu tauhid, kitab ini adalah titik awal yang baik. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah diingat, pembaca akan lebih mudah memahami dan mengamalkan ajaran tauhid.
Jadi, meskipun Kharidatul Bahiyah adalah kitab kecil, isinya sangat bermanfaat. Kitab ini tidak hanya cocok untuk para santri pemula, tapi juga bisa jadi referensi bagi siapa saja yang ingin memperkuat iman dan pemahaman tentang tauhid. Siapa tahu, dengan mempelajari kitab ini, Anda bisa semakin dekat dengan Allah dan Rasul-Nya serta memperbaiki akidah yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, mulai pelajari dan pahami lebih dalam!