Kalau kamu lagi nyari referensi buat belajar tata bahasa Arab, pasti udah nggak asing lagi dengan Kitab Nazam Imrithi. Buku ini nggak cuma ngasih kamu ilmu dasar tentang linguistik dan gramatika Arab, tapi juga membahas topik yang menarik, yaitu konjugasi kata dalam bahasa Arab yang biasa dikenal dengan nama Tashrif. Nah, buat kamu yang pengen lebih ngerti soal perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab, Kitab Al-Amtsilah al-Tashrifiyah karya KH Muhammad Ma’sum bin Ali ini bisa jadi salah satu acuan yang oke banget.
Di dalam karya Syaikh Ahmad bin Abdurrahim al-Thahthawi yang dikenal dengan syair Nazam Maqshud, ada sekitar 113 syair yang membahas perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Dalam buku ini, Syaikh Ahmad nggak cuma ngajarin kamu tentang teori, tapi juga ngasih contoh-contoh perubahan bentuk kata yang bisa kamu praktekin langsung. Jadi, selain belajar, kamu juga bisa langsung coba buat ngeh di dunia nyata.

Salah satu hal yang dibahas di bab pertama adalah soal Fi’il Tsulatsiy. Nah, Fi’il Tsulatsiy ini adalah bentuk fiil (kata kerja) yang terdiri dari tiga huruf, contohnya seperti “fa’ala”. Kata ini bisa mengalami perubahan jadi “fa’ ‘ala” (dengan penekanan pada huruf ain), atau bisa juga berubah jadi “infa’ala” atau “istaf’ala”. Jadi, bukan cuma tahu artinya doang, kamu juga bisa paham gimana cara merubah kata-kata tersebut sesuai dengan konteks yang ada.
Tapi nggak cuma itu aja, masih ada bab lain yang nggak kalah menariknya. Syaikh Ahmad juga membahas tentang Ruba’i ‘ala al-Mujarradi wa al-Mulhaqi bih, yang intinya ngebahas soal fiil yang terdiri dari empat huruf, dan bagaimana perubahan bentuk kata dalam kategori ini. Ada juga pembahasan tentang Fi Hay`at al-Fi’li al-Madli, yang menjelaskan fiil madli (kata kerja lampau), Fi Abniyatin al-Mudlari’ al ma’lum wa al-majhul yang berhubungan dengan fiil mudlari’ (kata kerja sekarang), dan masih banyak lagi.

Tapi, yang paling penting nih, dalam syair-syair Maqshud ini kamu bakal belajar banyak tentang jenis-jenis fiil dalam tata bahasa Arab. Misalnya, ada fiil madli (kata kerja lampau), fiil mudlari’ (kata kerja sekarang), dan fiil amar (kata kerja perintah). Selain itu, ada juga fiil nahy (kata kerja larangan), fiil madli majhul, dan fiil mudlari’ majhul, yang biasanya dipakai untuk menunjukkan pekerjaan yang udah dilakukan di masa lampau, tapi masih ada hubungannya dengan sekarang. Contohnya, kata “yuf’alu” atau “yuf’ilu”, yang artinya “dilakukan” atau “diperbuat”, tapi tetap relevan sampai sekarang.
Jadi, buat kamu yang tertarik untuk mendalami bahasa Arab lebih dalam, mempelajari buku-buku seperti Kitab Nazam Imrithi dan karya-karya lainnya bisa jadi langkah awal yang oke banget. Kamu nggak cuma dapet teori, tapi juga pengetahuan praktis yang bisa diterapkan dalam komunikasi sehari-hari. Asik banget kan?
Jangan lupa, selain belajar, kamu juga perlu tahu siapa yang ngarang buku-buku ini. Salah satunya, penulis buku The Richest Man in Babylon yang nggak kalah menarik untuk dibaca, karena banyak memberikan wawasan tentang cara mengelola uang dan hidup dengan bijak. Jadi, kalau kamu pengen cari sinopsis buku The Richest Man in Babylon atau tahu lebih banyak tentang penulisnya, buku ini bisa jadi pilihan kamu berikutnya buat nambah pengetahuan.